REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Lebanon akan menggelar hari berkabung nasional pada Jumat (13/11) pascainsiden serangan bom bunuh diri yang menewaskan 43 orang di selatan Beirut. PBB mengutuk insiden tersebut dan menyebutnya tercela.
Televisi dan media lokal mendedikasikan laman khusus untuk mengenang insiden. "Tidak dapat diterima," tulis halaman depan koran L'Orient Le Jour. Harian lain al Diyyar memajang foto yang berisi mayat pengebom dengan kepala tanpa tubuh.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk serangan tersebut dan mendesak pihak keamanan Lebanon bertindak tegas. "Pemerintah tidak boleh membiarkan aksi tercela ini menghancurkan negara yang sejak dulu tenang," kata dia.
Insiden bom bunuh diri yang terjadi pada Kamis merupakan serangan pertama sejak lebih dari setahun lalu. Serangan tersebut menargetkan basis kuat Hizbullah di Lebanon. ISIS mengklaim serangan tersebut.
Harian pro-Hizbullah, al Akhbar pada Jumat juga mengeluarkan laman kecamannya. "Tidak ada ruang untuk mundur," kata mereka pascakelompok tersebut memperingatkan perang panjang melawan musuh-musuhnya.