Jumat 13 Nov 2015 19:24 WIB

Pemimpin Dunia Puji Pemilu Myanmar

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Warga melakukan swafoto dengan latar belakang pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar, Jumat, 13 November 2015. Partai Suu Kyi menang telak dalam pemilu.
Foto: AP Photo/ Gemunu Amarasinghe
Warga melakukan swafoto dengan latar belakang pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi di Yangon, Myanmar, Jumat, 13 November 2015. Partai Suu Kyi menang telak dalam pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Para pemimpin dunia memuji pemilihan umum Myamar seiring komisi pemilu mengumumkan Partai National League for Democracy (NLD) memenangkan suara mayoritas, Jumat (13/11). Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyampaikan selamat pada pemimpin NLD, Aung San Suu Kyi.

Obama dan Ban juga memuji Presiden Myanmar Thein Sein karena telah sukses menjalankan pemilu bersejarah tersebut. Ban menyebut Thein berani dan visioner dalam mengatur pemilu yang digelar setelah 25 tahun junta berkuasa.

Pada Jumat (13/11), komisi pemilu Myanmar mengumumkan secara resmi NLD memperoleh kemenangan absolut. Jumlah kursi yang diperoleh NLD berbeda cukup jauh dengan partai lain.

Kamis lalu, wakil penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Ben Rhodes menitikberatkan keberhasilan pemilu terletak pada partisipasi masyarakat dan komitmen penyelenggara pada hasil pemungutan suara.

"Ini adalah momentum kesempatan bagi rakyat Burma," kata Rhodes.

Ia juga menyebut pemilu kali ini adalah pencapaian penting untuk transisi demokrasi Myanmar. Rhodes mengatakan Obama akan bertemu dengan Thein juga pemimpin negara lain dalam kunjungan Asianya bulan ini.

Obama juga telah menyampaikan ucapan selamatnya langsung pada Suu Kyi melalui telepon. "Obama memuji upaya tanpa lelah dan pengorbanan Suu Kyi selama bertahun-tahun untuk memperjuangkan demokrasi yang aman, damai dan lebih inklusif," kata Gedung Putih.

Di dalam negeri, selain Thein, pemimpin militer Myanmar Min Aung Hlaing juga memberi selamat pada Suu Kyi. Ia mengatakan akan menghormati hasil pemilu dan siap menggelar pembicaraan rekonsiliasi dengan pemenang Nobel Perdamaian itu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement