REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Badan sepak bola dunia yang sedang dihantam krisis FIFA mendenda wakil presiden UEFA asal Spanyol Angel Maria Villar Llona dan menskors dua orang ofisial asal Afrika selama enam bulan. Demikian diumumkan komite etik pada Jumat (13/11).
Villar Llona, yang juga merupakan presiden Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), mendapat denda sebesar 25.000 franc Swiss dan mendapat peringatan atas kegagalannya bekerja sama pada penyelidikan-penyelidikan terkait proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 yang kemudian hak menjadi tuan rumah itu jatuh ke tangan Rusia.
"Tuan Villar Llona gagal untuk berperilaku sesuai dengan peraturan-peraturan umum sikap yang diaplikasikan para ofisial sepak bola dalam konteks penyelidikan-penyelidikan oleh kamar penyelidik komite etik FIFA terhadap pencalonan tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018/2022," demikian bunyi pernyataan FIFA.
"Meski ia kemudian mengekspresikan komitmennya untuk bekerja sama dan mendemonstrasikan keinginannya untuk bekerja sama, ia dikenai sanksi dengan peringatan dan denda sebesar 25 ribu CHF."
FIFA juga menjatuhkan skors enam bulan terhadap wakil presiden asosiasi sepak bola Kongo Jean Guy Blaise Mayolas dan sekretaris jenderal Badji Mombo Wantete.
Mayolas dan Wantete dinyatakan bersalah melanggar peraturan-peraturan FIFA terkait menawarkan dan menerima hadiah-hadiah dan keuntungan-keuntungan lain. Mereka telah menjalani skors sementara yang berarti sisa waktu untuk hukuman mereka tinggal 45 hari.