REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Hampir 50 tahun setelah Raman Raghav meneror Mumbai dan dengan membunuh 41 orang. Pembunuhan berantai ini kemudian menjadi inspirasi sebuah film yang dibuat untuk televisi pada 1991.
Pertama kali film itu diputar untuk publik sekitar dua pekan lalu. Raghav juga menjadi subjek dalam film karya sutradara independen Anurag Kashyap.
Raman Raghav atau yang digambarkan sebagai 'Jack the Ripper India' memulai pembunuhan selama tiga tahunnya pada 1960. Ia menebar ketakutan di kota. Istilah Jack the Ripper itu merujuk pada pelaku pembunuhan berantai di London pada 1888.
Semua korbannya adalah orang miskin, baik yang tidur di trotoar, tinggal di gubuk bobrok atau di lapak sementara di pinggiran kota. Pria, perempuan, anak-anak bahkan bayi menjadi korban kebengisan Jack the Ripper India itu.
Mereka diserang pada malam hari saat tidur. Semuanya meninggal setelah kepala mereka hancur dengan hantaman benda keras dan tumpul.
Ramakant Kulkarni, polisi muda yang mengambil alih kepala divisi kejahatan pada 1968 akhirnya bisa menyelesaikan kasus ini. Ia dan timnya menangkap Raghav pada 27 Agustus 1968.
Kulkarni pensiun pada 1990 sebagai kepala polisi Maharashtra dan meninggal pada 2005. Ia menuangkan dengan rinci kasus-kasus pembunuhan yang ditanganinya dalam dua buku berjudul Footprints on the Sands of Crimes dan Crimes, Criminals and Cops, termasuk menceritakan kasus Raghav.
"Pembunuhan itu tanpa motif. Jika ada keuntungan kecil dicapai dalam proses, kekerasan yang dialami korban benar-benar tidak sebanding untuk setiap keuntungan tersebut," tulisnya, dikutip dari BBC, Kamis (5/11).
(Baca:'ISIS Mencoba Rekrut Ahli Senjata Malaysia dan Indonesia')