REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ketika meninggal, sekujur tubuh mendiang dokter Dionisius Giri Samodro atau yang akrab disapa Andra mengalami ruam. Diduga, kondisi tersebut disebabkan serangan virus campak yang dideritanya.
Ayahanda Andra, Agustinus Mudjianto, mengatakan ruam-ruam tampak di tubuhnya saat sudah meninggal. "Ya mungkin karena campak yang menyerang tubuhnya," tegas Agustinus ketika dijumpai Republika.co.id di rumah duka, Perumahan Pamulang Indah, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (13/11) malam.
Bapak tiga anak itu enggan menjelaskan perihal diagnosa akhir penyakit yang diderita anaknya. Dia menyerahkan semua hasil diagnosa kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Lebih lengkapnya tanya Kemenkes saja. Saya ke Dobo untuk jenguk dan akhirnya menjemput jenazah anak saya," tambah dia. (Baca Juga: RS Tempat Andra Dirawat Minim Obat-obatan).
Mendiang dokter muda alumnus Universitas Hasanuddin ini meninggal di RSUD Cendrawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Rabu (11/11). Sebelum meninggal, dia dinyatakan terserang campak, radang otak dan radang paru-paru. Saat meninggal, Andra sedang menjalani program magang dokter di Dobo.