REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Ibukota Perancis, Paris, kembali diwarnai aksi penyerangan. Setidaknya dua loaksi serangan dilaporlkan oleh saksi mata.
Penyerangan pertama oleh pria bersenjata Kalashnikov dan serangan kedua dengan granat yang dilaporkan dilempar di Stadion Stade de France.
Pasalnya, saat itu terjadi laga persahabatan antara Perancis dengan Jerman. Pertandingan dilajutkan, namun para penonton tidak boleh keluar stadion. Hingga saat ini pihak kepolisian laporkan 20 orang tewas.
Penembakan pertama dilaporkan di sebuah restoran Kamboja, di area yang ramai bar dan restoran, dan menjadi sangat riuh pada Jumat malam.
Tembakan kedua dilaporkan beberapa menit kemudian di dekat sebuah klub malam di daerah Le Bataclan, di mana orang-orang bersenjata dikatakan memegang sandera.
Kemudian granat yang dikatakan telah dilemparkan di sebuah stadion di utara kota tempat pertandingan sepak bola antara Perancis dan Jerman ditahan. Sejumlah besar polisi bergegas ke tempat serangan pertama, sebuah restoran Kamboja untuk evakuasi bar dan restoran di dekatnya.
Motif penembakan belum diketahui, namun sebelumnya, 17 orang tewas dalam serangkaian serangan pada bulan Januari yang dimulai dengan penembakan staf di kantor majalah Charlie Hebdo. Sirene terdengar di seluruh pusat kota Paris.