Sabtu 14 Nov 2015 08:59 WIB
Serangan Teror Paris

Hollande: Ini Serangan Terburuk Sepanjang Sejarah Prancis

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas pemadam kebakaran Prancis menolong seorang korban akibat aksi teror di dekat Bataclan Concert Hall, Jumat malam waktu Paris (13/11).
Foto: Reuters
Petugas pemadam kebakaran Prancis menolong seorang korban akibat aksi teror di dekat Bataclan Concert Hall, Jumat malam waktu Paris (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para pemimpin dunia bereaksi keras atas serangkaian aksi terorisme di Paris, Jumat (13/11). Insiden tersebut terjadi di beberapa titik di kota Paris dan telah menewaskan sedikitnya 153 orang.

Presiden Prancis, Francois Hollande mengatakan ini adalah teror terburuk sepanjang sejarah Prancis. "Ini horor. Ini tak pernah terjadi sebelumnya," kata dia. Hollande langsung mendeklarasikan keadaan darurat kota Paris dan meminta semua perbatasan ditutup.

Ia mengerahkan semua tentara untuk mengamankan Paris dan jalan-jalan ditutup. Total enam insiden terorisme terjadi di sepanjang Paris.

Selain serangan di stadium di tempat konser, penembakan juga terjadi di dalam restoran di Rue Bichat dan menewaskan 11 orang. Galeri Louvre juga menjadi sasaran tembak dan bom, bersama dengan Pompidou Centre dan pusat perbelanjaan Les Halles.

Korban terbesar berada di gedung pergelaran konser di Baraclan. Di sana sekitar 112 orang tewas saat seorang bersenjata senapan otomatis memberondong penonton yang sedang menyaksikan aksi panggung band Amerika. Pelaku juga menyandera sekitar 100 orang.

sumber : wall street journal
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement