REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Prancis telah mengerahkan sebanyak 1.500 tentara tambahan ke Paris setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 120 orang, Jumat waktu setempat, menurut kantor kepresidenan.
"Dewan pertahanan Prancis akan berkumpul, Sabtu pukul 9 pagi (15.00 WIB).
Sudah ada 1.500 tentara tambahan yang telah dikerahkan," kata Istana Kepresidenan Elysee dalam sebuah pernyataan.
Serangkaian aksi penembakan terjadi di Paris, Prancis. Sebanyak delapan milisi terbunuh, tujuh di antaranya dalam keadaan mengenakan rompi bom, dalam serangan pada Jumat di Paris yang menewaskan setidaknya 120 orang, kata sumber yang mengetahui informasi dari tim penyelidik.
Empat dari para penyerang tewas itu di dalam gedung konser Bataclan, tiga di antaranya dengan mengaktifkan rompi bunuh diri, sementara satu lainnya karena ditembak polisi. Tiga milisi lainnya tewas di dekat stadion nasional dan milisi keempat terbunuh di jalanan di Paris bagian timur.