Sabtu 14 Nov 2015 13:02 WIB
Serangan Teror Paris

Saksi: Sebelum Membunuh Pelaku Kecam Koalisi Prancis Lawan ISIS

Ucapan duka cita datang dari berbagai belahan dunia, termasuk Balai Kota San Fransisco, AS, yang dihiasi lampu bendera Prancis merah putih biru. Tindakan ini merupakan penghormatan bagi korban teror Paris, Jumat (13/11).
Foto: Reuters
Ucapan duka cita datang dari berbagai belahan dunia, termasuk Balai Kota San Fransisco, AS, yang dihiasi lampu bendera Prancis merah putih biru. Tindakan ini merupakan penghormatan bagi korban teror Paris, Jumat (13/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Ledakan pertama teror Paris didengar pada 21.17 waktu setempat di luar Stade de France atau stadiun nasional Prancis. Ketika itu sedang dihelat pertandingan antara Prancis dengan Jerman, dan dihadiri oleh Presiden Prancis Francois Hollande.

Dua menit kemudian penonton stadium mendengar bunyi ledakan kedua.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (14/11), belum ada pihak yang bertanggung jawab mengklaim aksi teror tersebut. Saksi di dalam ruang konser di Bataclan namun mendengar slogan-slogan Islam diteriakkan, sekaligus kecaman atas peran Prancis yang berkoalisi dengan AS melawan ISIS di Suriah.

Di dalam tempat konser, grup musik asal California, Eagles of Death Metal, sedang bermain dalam rangka promosi album keempat mereka, ketika disadari sesuatu yang tidak benar terjadi.

(baca: Pelaku Membantai 87 Penonton Konser dengan Rentetan Senjata)

"Saya membalikkan badan ketika melihat salah satu penyerang, dia sangat muda, sekitar 20 tahun, dengan jenggot tipis," kata Julien Pearce, reporter untuk Europe 1 Radio yang berada dalam ruang konser.

"Mulanya saya pikir ini bagian dari pertunjukan. Tapi ketika saya balik badan dan melihat dia dengan senjatanya, juga letupan api dari senjatanya, saya sadar ini bukan main-main," ujarnya.

Saksi lain, Toon (22 tahun), mengatakan manusia berubuhan seperti permainan domino. Ia sedang berjalan di pintu ruang konser saat tiga pelaku penembakan mulai memuntahkan pelurunya tanpa pandang bulu ke penonton di ruang konser.

"Salah satu dari mereka memakai topi besar. Semuanya pakai baju hitam."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement