REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustaz Bachtiar Nasir, berpendapat, mata dunia saat ini sudah tertuju kepada umat Islam sebagai pelaku dari penembakan dan pengeboman yang terjadi di Paris, Jumat malam waktu setempat (13/11).
Ia meminta umat Islam harus berhati-hati dalam menyikapi masalah ini karena semuanya masih belum terlihat dengan jelas. "Kita juga belum mengetahui motif yang ada di balik peristiwa ini," ujar Pendiri Ar-Rahman Quranic Learning Islamic Center saat dihubungi Republika, Sabtu (14/11).
Ustaz Bachtiar sendiri mengaku masih memperlajari rangakaian serangan yang menewaskan ratusan orang di enam tempat terpisah ini. Ia menilai pengakuan beberapa kelompok radikal Islam atas peristiwa ini masih tidak masuk akal. Pasalnya, Prancis bukanlah wilayah peperangan yang apalagi mengatasnamakan agama.
Untuk itu, Ustaz Bachtiar mengimbau agar umat Islam tidak terbawa arus media mainstream yang sudah menggiring ini ke arah Islam. Umat Islam perlu mencerminkan bahwa hakekat agama Islam ini adalah menyampaikan kedamaian kepada semua manusia.
"Islam mengharamkan pembunuhan terutama dengan cara-cara yang tidak dibenarkan," kata Ustaz Bachtiar.
Ia juga meminta agar umat Islam berhati-hati dalam mengonsumsi informasi pada kondisi seperti ini agar tidak terpancing dengan profokasi ini. Rangkaian serangan terorisme di sepanjang Paris telah memakan korban tewas setidaknya 153 orang. Akibatnya, pemerintah Prancis pun mengumumkan negaranya memasuki status darurat.