REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Nur Jazlan mengatakan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sedang mencoba merekrut ahli senjata dan bahan peledak dari Malaysia dan Indonesia.
"ISIS berpikir gerakan mereka tidak dapat ditelusuri tetapi Kepolisian Malaysia telah berhasil mengekang aktivitas mereka," kata Nur seperti dilansir The Star, Ahad (15/11).
Nur mengatakan rencana mendirikan ISIS Asia Tenggara adalah ancaman besar dan tidak boleh dianggap remeh. Menurutnya, seluruh negara-negara Asia Tenggara harus memantau internet sebagai media komunikasi utama anggota ISIS.
"Ini adalah ancaman bagi negara-negara Asia Tenggara lainnya," tambah Nur.
Sebelumnya, tersiar kabar rencana pendirian ISIS cabang Asia Tenggara yang akan dipimpin langsung Mahmud Ahmad, seorang mantan dosen dari Malaysia. Menurut laporan surat kabar Malaysia, Mahmud yang juga merupakan anggota ISIS akan membentuk sebuah kelompok militan yang lebih besar di Asia Tenggara.
Mahmud, yang saat ini dilaporkan bersembunyi di Filipina selatan, diyakini berencana melakukan serangan di beberapa negara, termasuk Malaysia.