REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Polisi Yunani mulai mengidentifikasi salah satu pelaku yang diduga terkait dengan serangan Paris. Mereka menduga orang tersebut terdaftar sebagai pengungsi di Yunani tahun ini.
Dilansir dari Business Standard, Ahad (15/11), pemerintah Yunani telah meminta pemeriksaan sidik jari kepada satu orang tewas dalam serangan yang terjadi Jumat (13/11) malam di Paris.
Permintaan itu keluar usai ditemukan paspor Suriah di samping jasad orang tersebut dengan sidik jari dari pria lain.
Upaya itu juga dilakukan untuk menentukan apakah kedua orang tersebut terdaftar di Yunani, yang merupakan titik masuk pengungsi Suriah ke Eropa.
Menteri Perlindungan Negara Yunani Nikos Toskas mengatakan salah seorang telah terdaftar di Pulau Leros, Yunani, pada Oktober lalu.
Polisi Prancis mengungkapkan paspor itu ditemukan di dekat tubuh salah satu penyerang, selama dilakukan penyelidikan di tempat konser Bataclan. Keaslian paspor sedang diperiksa, namun, penemuan itu menunjukkan ada koneksi Suriah dalam serangan Paris.
Polisi Yunani tidak mengesampingkan dugaan jika paspor Suriah itu berpindah tangan sebelum serangan terjadi.
Terpisah, sebuah sumber polisi Yunani mengaku belum dapat mencocokkan catatan orang kedua dengan aplikasi pengungsi.
Lebih dari 800 ribu orang memang telah menyeberangi Mediterania menuju Eropa tahun ini, dengan lebih dari 3.400 orang yang meninggal saat melakukannya.