REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Sudah lebih delapan tahun, wilayah Jalur Gaza masih di bawah blokade Yahudi Israel dengan kondisi makin terisolir, super blokade karena terisolir dari semua lini baik dari segi perekonomian atau pun pasokan makanan.
Termasuk juga dari segi pertahanan keamanan dan juga pendidikan. Kondisi ini belum semua publik mengetahuinya sesuai realita di lapangan.
Kini wilayah Gaza Palestina memasuki awal musim dingin. Pihak Yayasan Daarul Qur'an Nusantara mulai mendistribusikan bantuan kemanusiaan bertepatan dengan musim dingin di Gaza yaitu berupa jaket hangat plus celana dan tas sekolah serta perlengkapan sekolah.
Pembagian bantuan ini tidak hanya bagi santri Daarul Qur'an Cabang Gaza Palestina, akan tetapi juga di bagikan kepada warga Gaza, seperti anak-anak Gaza yang tinggal di Zaitun Gaza Timur dan anak-anak di Um Naser Bait Lahyah Gaza Utara.
Mereka semua berasal dari keluarga yang kurang beruntung atau dari keluarga fakir. Total anak-anak Gaza yang menerima Jaket hangat sebanyak 275 anak-anak.
Bantuan Kemanusiaan dari Daarul Qur'an Nusantara tentu sangat membantu bagi para orang tua di Gaza Palestina. Karena kini mereka harus berhadapan dengan awal musim dingin.
Musim dingin di Gaza biasa hingga dingin extrim mencapai di bawah 4 derajat celcius. Bahkan di wilayah Tepi Barat bisa mencapai dingin di bawah Nol Derajat.
''Tentu kini warga Gaza menanti bantuan selimut hangat dan bantuan lainnya khususnya program winter atau program musim dingin,'' ungkap Abdillah Onim, koordinator Daarul Quran Gaza melalui surat elektronik kepada Republika, Ahad (15/11).