Ahad 15 Nov 2015 15:13 WIB

Kapolri Perintahkan Penjagaan Kedubes-Konjen Prancis Diperketat

Tanda duka cita warga Paris, Prnacis bagi korban serangan teror, Sabtu (14/11)
Foto: REUTERS/Yves Herman
Tanda duka cita warga Paris, Prnacis bagi korban serangan teror, Sabtu (14/11)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memerintahkan jajarannya agar memperketat pengamanan kedutaan besar dan konsulat jenderal negara Prancis dan negara-negara lainnya

pascaperistiwa serangan teror di Paris.

"Sejak kejadian di Paris, Kapolri memberikan instruksi kepada kapolda dan seluruh jajarannya yakni para kapolres untuk memperketat keamanan kedutaan dan konsulat jenderal negara-negara sahabat, terutama negara Prancis, termasuk juga objek vital lainnya seperti sekolah khusus berbahasa Prancis," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombes Suharsono, Ahad (15/11).

Kombes Suharsono mengatakan Kapolri juga memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan deteksi dini dalam pengamanan dan patroli pada objek-objek yang banyak dikunjungi seperti pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi.

Sementara untuk masyarakat, diimbau agar tidak khawatir dan tetap menjalankan aktivitas rutin seperti biasa. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk segera memberikan informasi kepada aparat setempat bila mengetahui atau melihat orang- orang yang mencurigakan hadir di lingkungan tinggal mereka.

"Bila masyarakat melihat orang-orang yang dicurigai, kontaklah aparat kepolisian terdekat. Dengan demikian hal-hal yang tidak diinginkan bisa dicegah," katanya.

Sebelumnya pada Jumat waktu setempat, terjadi rangkaian serangan yang terkoodinasi dan dilancarkan oleh para pria bersenjata dan pengebom bunuh diri di Paris, yang menewaskan 129 orang di gedung konser, restoran-restoran dan stadion nasional. Para anggota kelompok ISIS menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa mengerikan tersebut.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement