REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Unit khusus kontraterorisme Prancis telah meluncurkan serangan terkoordinasi ke seluruh Prancis. Mereka telah menangkap sedikitnya sembilan orang sehubungan dengan serangan mematikan di Paris.
Seperti dilansir Al Jazirah, penggerebekan pada Senin (16/11) berlangsung di sejumlah kota, seperti Calais, Toulouse, Paris, Jeumont, dan Grenoble. Polisi memblokir jalan-jalan di kota tersebut dan mencari rumah para tersangka yang terlibat dalam serangan pada Jumat (13/11).
(Baca: Serangan di Paris Diduga Dirancang di Suriah)
Sekitar 200 polisi unit taktis mengelilingi sejumlah rumah di Toulouse. Mereka menemukan amunisi dan sejumlah beasr uang tunia di salah satu lokasi. Polisi Prancis sebelumnya telah merilis foto Salah Abdeslam (26 tahun).
Pria kelahiran Brussels itu diduga menyewa mobil yang digunakan untuk membawa penyerang ke konser di Bataclan tempat puluhan orang tewas. Abdeslam dianggap terlibat langsung dalam serangan Jumat.
(Baca: Mengapa Barat Sikapi Berbeda Antara Teror di Paris dan Palestina?)
Pejabat keamanan Prancis mengatakan, ia merupakan salah satu dari tiga bersaudara yang diyakini terlibat dalam penyerangan. Satu orang telah ditangkap di Belgia dan lainnya tewas dalam serangan. Polisi Prancis sebelumnya mengidentifikasi Omar Ismail Mostefai sebagai salah satu penyerang.
Mereka juga menahan enam orang dari kerabat laki-laki itu. Pihak berwenang Prancis percaya serangan direncanakan dari luar negeri oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Tapi, mereka belum mengonfirmasi identitas lain yang terlibat.