Senin 16 Nov 2015 16:59 WIB

Pertemuan Setnov dan JK Bahas Pencatutan Nama

Ketua DPR RI Setya Novanto
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Ketua DPR RI Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Setya Novanto telah melakukan klarifikasi kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait tudingan dugaan pencatutan nama Presiden dan Wapres RI. Sebelumnya, nama Jokowi-JK disebut dalam laporan menteri ESDM telah dicatut dalam perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia.

"Ya saya harus menyampaikan karena saya tidak pernah menggunakan masalah-masalah ini untuk kepentingan yang lebih jauh. Jadi saya tidak pernah membawa nama-nama presiden atau wapres," kata Setya ditemui di Kantor Wapres, Senin (16/11).

Setya, yang juga pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Golkar, mengatakan dirinya tidak pernah menggunakan nama presiden dan wapres dalam dugaan laporan pemulusan kontrak PT Freeport. "Dan apabila menteri-menterinya itu menanyakan, tentu saya sampaikan dengan tujuan-tujuan yang lebih baik," kata Setya. Setya menjelaskan dirinya dan perwakilan PT Freeport tidak pernah melakukan suatu hal yang tidak baik untuk kepentingan pemimpin negara.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan di beberapa media elektronik dan televisi nasional bahwa pada beberapa bulan lalu pihak Freeport dihubungi oleh beberapa oknum tokoh politik yang sangat punya pengaruh, dan menjual nama presiden dan wapres yang seolah-olah meminta saham kosong. 

Sudirman pada Senin pagi telah melapor kepada Majelis Kehormatan Dewan (MKD) terkait adanya dugaan pencatutan nama presiden dan wapres oleh politikus dan anggota DPR RI dalam perpanjangan kontrak PT Freeport. "Tentu apapun yang disampaikan saya sangat menghargai. Mudah-mudahan saya juga tidak melakukan hal-hal yang disampaikan ya," kata Setya menanggapi laporan tersebut.

Baca juga: Fadli Zon: Sudirman Said yang Paling Banyak Untungkan Freeport

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement