REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemimpin Muslim di seluruh dunia kompak mengutuk serangan yang terjadi di Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam waktu setempat. Presiden Iran Hassan Rouhani selain mengutuk serangan tersebut juga menyebut kejadian yang menewaskan ratusan orang sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
(Baca: Ini Daftar Terduga Penyerang Paris)
Rouhani pun akan menunda rencananya mengunjungi Paris sebagai bagian dari perjalanan dinasnya ke Eropa, akhir pekan ini. Tak ketinggalan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo juga menyampaikan duka mendalamnya atas kejadian itu. Indonesia yang jumlah penduduk Muslimnya terbanyak di dunia menentang serangan tersebut.
Pemimpin Dewan Muslim Inggris, Shuja Shafi, mengutuk kuat serangan tersebut. Menurut dia, serangan itu diberikan label 'mengerikan' dan 'menjijikkan'. "Doa saya untuk para korban dan keluarganya serta untuk rakyat Prancis, tetangga kita," ujarnya seperti dikutip dari Telegraph.co.uk, Senin (16/11).
(Baca: Pengebom Bunuh Diri Kedua di Paris Berhasil Diidentifikasi)
Serangan ini diklaim dilakukan oleh para ektremis yang menyebut dirinya sebagai Negara Islam. Padahal, tindakan kekerasan tersebut tidak diajarkan dalam Islam. Apa yang mereka lakukan di luar batas-batas yang ditetapkan oleh Islam.