Senin 16 Nov 2015 19:29 WIB

Tersandung Visa, Band Metal Adelaide Ditahan di Malaysia

I Killed The Prom Queen ditahan di Pusat Tahanan Imigrasi Malaysia.
Foto: abc
I Killed The Prom Queen ditahan di Pusat Tahanan Imigrasi Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah band metalcore asal Adelaide I Killed the Prom Queen ditahan di Malaysia setelah promotor yang mendatangkan mereka gagal mengurus visa.

Band beranggotakan lima orang tersebut sebenarnya dijadwalkan untuk tampil di Solo, Jawa Tengah, Ahad lalu dalam tur Beloved South East Asia dan ketika mereka selesai tampil di Kuala Lumpur, kemudian ditahan polisi.

Pemain gitar dari band tersebut Jona Weinhofen melakukan cuitan di Twitter, Ahad, mengatakan mereka bisa ditahan sampai 14 hari.

"Sepertinya kami akan ditahan selama antara empat-14 hari di pusat tahanan imigrasi Malaysia." tulisnya.

Weinhofen juga menulis mereka diperlakukan dengan baik sejauh ini.

"Paling tidak kami mendapatkan makanan dan minuman, dan juga dalam kondisi sehat. Situasinya  bisa saja lebih buruk, dan keadaan kami tidaklah seburuk dibandingkan kejadian lain dalam beberapa hari terakhir." katanya.

Weinhofen  mengatakan salah seorang petugas imigrasi adalah pendukung band tersebut dan meminta tanda tangan.

"Hal yang paling aneh adalah beberapa petugas imigrasi meminta tanda tangan, dan seorang diantaranya mengenakan kaos band kami." tambahnya.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengatakan mereka sudah memberikan bantuan konsuler kepada band tersebut, termasuk menjalin kontak dengan keluarga mereka di Australia.

"Kami tidak akan memberikan komentar lebih lanjut mengenai masalah ini." katanya.

I Killed the Prom Queen dibentuk di 2000, namun sempat vakum selama tiga tahun sebelum muncul lagi di 2011. Anggota band tersebut berubah-ubah, namun Weinhofen adalah salah seorang pendiri awalnya.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-11-16/band-metal-asal-adelaide-ditahan-di-malaysia-karena-masalah-visa/1514844
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement