REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kepengurusan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun perkantoran Menara Kuningan (P3SRS MK) periode 2015 - 2018 terus menorehkan prestasi. Pengurus yang sudah terpilih secara demokratis melalui sistem one man one vote pada Agustus 2015 lalu tidak mau terganggu oleh sekelompok orang yang masih merasa tidak puas.
“Kepengurusan juga telah menggelar Rapat Umum Tahunan (RUTA) dengan mekanisme demokratis, berbeda dengan pihak yang tidak puas yang menginginkan sistem nilai perbandingan proporsional (NPP),” kata Ketua P3SRS MK yang terpilih kembali untuk periode kedua Junimart Girsang di Jakarta, Senin (16/11).
Junimart mengatakan, prestasi yang telah diraih P3SRS MK di antaranya juara pertama Lomba Pengelolaan Rumah Susun Komersial Perkantoran Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014 dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, kata Junimart, P3SRS MK juga senantiasa berusaha secara maksimal melakukan perbaikan kualitas pelayanan kepada seluruh pemilik dan penghuni gedung serta mempertahankan prestasi yang telah diraih.
Adapun program perbaikan fasilitas juga telah dilakukan, seperti membuat dua titik sumur resapan di belakang gedung, memodifikasi cerobong genset, renovasi interior toilet, mengganti pintu penghubung antar lantai, membuat vertical garden, merenovasi interior lift eksekutif, perbaikan tanggul di area pos, pengadaan konstruksi base plate gondola, dan lainnya.
“Semua itu dilakukan untuk membuat penghuni maupun tamu yang datang merasa nyaman,” ungkap Junimart yang juga anggota DPR.
Dia menyatakan, keberadaan pengurus kini mulai diganggu oleh sekelompok orang yang tidak puas dan dinilai memiliki kepentingan pribadi dan golongan. Junimart pun meminta semua pihak bisa menjaga kondisi yang kondusif. Tujuannya tak lain agar prestasi yang telah diraih bisa lebih ditingkatkan sesuai peraturan yang berlaku sehingga mampu membuat nyaman para penghuni dan tenan gedung.
Pengurus khawatir, apabila kepengurusan yang sudah terbentuk secara demokratis digoyang terus-menerus oleh kepentingan-kepentingan tertentu, maka akan mengganggu kenyamanan para penghuni sekaligus bisa men-//downgrade// prestasi yang sudah dicapai selama ini. Selain itu, bisa pula terjadi kegaduhan yang mengganggu kenyamanan bekerja di perkantoran Menara Kuningan.
“Saya tegaskan kepengurusan ini telah diaktekan sehingga sudah resmi secara hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” ujar Junimart.
Junimart melanjutkan, pihaknya akan sekuat tenaga menyelesaikan persoalan yang ada agar tidak berlarut. Semua ini dilakukan karena bentuk tanggung jawab atas proses terpilih kembali dirinya sebagai ketua P3SRS MK.
“Saya tidak mau amanah yang telah diberikan melalui forum demokratis one man one vote tidak saya pertanggungjawabkan dengan baik. Selain itu, mekanisme demokratis yang selama ini menjadi ruh dalam setiap proses pengambilan keputusan di P3SRS MK jangan sampai hilang dan berubah menjadi elitis, oligarkis bahkan jadi anti demokrasi,” ujar Junimart.