Senin 16 Nov 2015 22:04 WIB

Anak Gemar Berenang Saat Banjir, Apa Kata Sosiolog?

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko
Anak-anak bermain air saar banjir kiriman dari Bogor menggenangi Kampung Pulo, Jakarta, Senin (16/11).  (Republika/Yasin Habibi)
Anak-anak bermain air saar banjir kiriman dari Bogor menggenangi Kampung Pulo, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajah gembira tampak terlihat di wajah anak-anak saat banjir tiba. Mereka riang gembira menceburkan diri dalam air yang kotor dan keruh. 

Sosiolog Universitas Indonesia, Ricardi S Adnan menilai fenomena itu dikarenakan anak-anak belum paham dan mengerti dampak air banjir terhadap kesehatan.  "Anak-anak kan biasanya suka air, tidak pandang air itu air apa, air hujan, air banjir," ujarnya, Senin (16/11).

Mereka tidak memikirkan banjir adalah musibah. Dimana, seharusnya mereka membantu orang tua menyelamatkan harta benda dari serbuan banjir. "Anak-anak ga akan sampai berpikiran ke siti, mereka tahunya main air aja," ujar Richard.

Meski begitu, lanjut dia, ada baiknya orang tua memberikan pengertian dan pemahaman soal banjir. Tidak perlu melarang, namun berikan nasihat sederhana tentang bahaya banjir terhadap kesehatan. "Apalagi jika air banjir biasanya memang membawa sampah-sampah dan airnya juga cokelat," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement