REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta masyarakat tidak mengambil kesimpulan secara gegabah mengenai motif di balik tindakan kekerasan di Paris.
"Hendaknya tindak kekerasan tersebut tidak dikaitkan dengan Islam dan muslim secara keseluruhan," ujar Mu'ti kepada Republika, Senin (16/11).
Mu'ti mengatakan, Islam adalah agama damai dan mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa berbuat dan menciptakan perdamaian.
"ISIS bukanlah organisasi, gerakan dan representasi Islam. ISIS adalah organisasi dan gerakan politik yang sarat dengan ambisi kekuasaan," ujar Mu'ti.
Selain itu, Muhammadiyah mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menyikapi kekerasan di Paris dengan penuh kearifan dan tidak terpancing provokasi yang memecah-belah persatuan bangsa.