REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Warga Belgia disebut terkait dengan serangan teror di Paris, Prancis. Bahkan, orang bernama Abdelhamid Abaaoud diyakini menjadi dalang pembantaian di Paris.
Abaaoud yang berusia 27 tahun dan dibesarkan di Brussels, kemudian melakukan perjalanan ke Suriah, di mana ia menjadi salah satu 'algojo' ISIS paling aktif dan bahkan merekrut saudaranya yang berusia 13 tahun untuk melakukan jihad dengannya, demikian laporan RTL Radio.
Dia dikaitkan dengan serangan kereta di Paris pada Agustus dan serangan lain ke sebuah gereja di dekat ibu kota Prancis, tapi dapat digagalkan petugas. (Baca: Serangan Paris, Donald Trump Malah Salahkan Prancis)
"Dia tampaknya menjadi otak di balik beberapa serangan yang direncanakan di Eropa," kata seorang sumber kepada Reuters.
Pada Juli, Abaaoud dijatuhi hukuman in absentia 20 tahun penjara karena menjadi otak di balik sel militan yang sedang merencanakan untuk meluncurkan serangan terhadap polisi Belgia, demikian menurut AFP.
Salim Benghalem, pemilik paspor Prancis, diduga mendalangi serangan Paris dengan Abaaoud, begitu laporan NPR pada Senin (16/11). (Baca: Pengakuan ISIS Upaya Membajak Islam Terlibat Teror di Paris)