Selasa 17 Nov 2015 13:43 WIB

Dosen Unpar: Inovasi Ridwan Kamil tidak Sepenuhnya Cemerlang

Rep: C26/ Red: Erik Purnama Putra
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan).
Foto: Antara
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Beberapa kepala daerah di wilayah Provinsi Jawa Barat dinilai telah melakukan inovasi dan gebrakan baru dalam pemerintahan. Meski demikian nyatanya banyak kekurangan yang harus menjadi pusat perhatian sang pemimpin yang cukup populer tersebut.

Pengamat kebijakan publik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, Leo Agustino menyebutkan, Kota Bandung menjadi wilayah dengan pemberitaan tinggi di media. Wali kotanya pun cukup populer karena aktif menyapa warganya lewat media sosial.

Dia mengatakan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah membuat inovasi baru dari segi penataan kota dan ruang publik. Sayangnya inovasi penataan itu juga tidak sepenuhnya cemerlang.

“Wali Kota Bandung dari inovasi infrastruktur bisa kita acungi jempol.  Tapi sayangnya ada granitifikasi dan keramikisasi yang cukup banyak diprotes. Sebab tidak prodisabilitas,” katanya di Hotel Amaroosa, Bandung, Jawa Barat, Senin (16/11).

Menurut dia, inovasi penataan kota tidak hanya memandang pada keindahan dan estetika. Tapi juga fokus pada kebutuhan masyarakat sebagai penikmatnya. Selain itu, penanganan daerah pinggiran Kota Bandung juga masih belum memperlihatkan bukti nyata. Pemerintah masih sibuk memperhatikan pembangunan dan penataan di pusat kota.

Banjir juga dianggap masih menjadi masalah krusial yang harus ditangani segera Pemkot Bandung. Meskipun sudah ada pemasangan gorong-gorong namun belum berfungsi maksimal. Tak hanya itu pengelolaan sampah juga belum optimal.

Dari segi angka kemiskinan, di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil, Kota Bandung belum mendapatkan penurunan angka kemiskinan yang signifikan.

Meski banyak dikenal, tidak lantas Bandung  memiliki tingkat kepuasan dan keberhasilan yang tinggi.

“Belum tentu yang terkenal sudah memuaskan masyarakat. Sebab masih banyak ketidakmerataan dari segi pembangunan dan pengelolaan pemerintahan serta janji kampanye yang belum dipenuhi,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement