Selasa 17 Nov 2015 14:14 WIB

Irina Bakyr, Mencari Ketenangan Jiwa dari Mantra Hingga Sufisme

Rep: c 16/ Red: Indah Wulandari
Irina Amina Bakyr
Foto: opendemocracy.net
Irina Amina Bakyr

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Irina Amina Bakyr, ahli bahasa asal Rusia menjadi mualaf sejak 2006 lalu. Sebelum memutuskan menjadi seorang Muslim, Irina sempat  mempelajari berbagai macam agama.

Irina mengaku selalu antusias untuk mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan agama dan spiritualitas. Mulanya, wanita berusia 35 tahun ini tertarik untuk mempelajari Hindu karena menurutnya Hindu kaya dengan mitologi.

Namun, ia tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan dalam hidupnya, Bahkan, setelah ikut mempraktikkan pembacaan mantra, jiwa Irina masih merasa kosong.

"Terlalu banyak dogma dan spekulasi intelektual. Saya ingin menemukan Tuhan melalui hati saya," ujarnya seperti dilansir opendemocracy.net, Selasa (17/11).

Merasa penasaran, ia pun beralih dan merasa dekat dengan sufisme dalam Islam dan Quietisme dalam Kristen. Namun, Irina pun merasa sulit memahami konsep dari dosa warisan, yaitu konsep yang mengajarkan bahwa manusia terlahir penuh dosa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement