REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Rencana pembangunan landasan pacu (runway) terminal III Bandara Soekarno Hatta diperkirakan akan berimbas kepada tergusurnya ribuan rumah warga. Pembangunan runway lebih banyak berdampak terhadap lahan permukiman warga.
Lurah Selapajang Jaya, Nur Alamsyah, mengatakan akan ada sekitar 130-an rumah warga di wilayah Kelurahan Selapajang Jaya yang tergusur pembangunan runway III. Jumlah tersebut terdiri dari rumah warga asli dan rumah warga pendatang.
"Kalau dihitung lagi, ada 80-an rumah warga asli Kelurahan Selapajang yang akan tergusur. Sementara itu, jika ditotal secara keseluruhan sekitar 75 persen sari luas lahan di kelurahan yang terimbas pembangunan runway III adalah lahan permukiman warga," jelas Nur ketika dikonfirmasi Republika, Selasa (17/11).
Selain tanah permukiman, pihaknya juga mencatat sebagian lahan pertanian yang nantinya terkena pembangunan. Lahan pertanian itu saat ini berstatus sebagai lahan bengkok dan dikelola beberapa penggarap sawah.
Karena dampak yang cukup besar itulah, pihaknya ingin agar pengelola bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura II (Persero), memberikan kepastian jadwal tahapan pembebasan lahan. Warga, kata Nur, tidak ingin pembebasan lahan terkatung-katung lama seperti periode sebelumnya.
"Sebelumnya, pembebasan lahan sejak 2002 hingga 2006 belum selesai. Jika demikian kan tidak ada kepastian nasib warga secara umum. Kami ingin pembebasan berjalan lancar," lanjut dia.
Pihaknya juga berharap adanya jaminan agar warga setempat, khususnya yang tanahnya tergusur pembangunan runway III bisa bekerja di bandara sesuai kemampuan masing-masing. Warga setempat berharap tetap bisa hidup layak setelah penggusuran.
Adapun jumlah lahan di Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari, yang terkena dampak pembangunan runway III bandara selias 10,89 hektare (ha).
Dihubungi secara terpisah, Kepala Desa Rawa Rengas, Kecamatan Kosambi, Ingkil, juga mengungkapkan adanya keinginan jaminan kerja bagi warga. Dia mengatakan wilayah desanya diperkirakan akan habis tergusur pembangunan runway III Bandara Soekarno-Hatta.
"Ada 65,85 hektare lahan desa kami yang terimbas pembangunan. Dari luasan itu, sebanyak 60 persen lahan merupakan permukiman penduduk, sisanya lahan pertanian yang masih cukup produktif," jelas Ingkil kepada Republika, Selasa (17/11).
Data yang dihimpun Republika dari Pemdes Rawa Rengad, ada 1.500-an keluarga yang rumahnya tergusur akibat pembangunan runway III Bandara Soekarno-Hatta.