REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Puluhan prajurit Divisi I dan II Komando Strategis Cadangan AD (Kostrad) akan menggelar penerjunan di empat kota di Papua pada Kamis (19/11) yaitu Timika, Merauke, Biak, dan Wamena.
Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Andi Kusworo kepada Antara di Timika, Rabu (18/11), mengatakan kegiatan penerjunan di Timika akan dipusatkan di Bandara Moses Kilangin mulai pukul 09.00 WIT.
Prajurit yang akan ikut dalam kegiatan penerjunan di Timika maupun Merauke masing-masing sebanyak 30 orang. Khusus di Timika, penerjunan dilakukan dua kali dengan masing-masing personel sebanyak 15 orang.
Guna mendukung operasi penerjunan itu, TNI mengerahkan sebuah pesawat Hercules langsung dari Makassar.
"Pesawat Hercules akan membawa 60 penerjun dari Makassar ke Merauke. Setelah 30 penerjun diturunkan di Bandara Merauke, pesawat Hercules akan terbang ke Timika untuk menurunkan 30 penerjun di Bandara Moses Kilangin Timika," jelas Andi.
Dia berharap kondisi cuaca saat kegiatan penerjunan tersebut mendukung. Dandim juga meminta dukungan dan partisipasi semua pihak untuk ikut menyukseskan kegiatan tersebut.
"Titik-titik yang menjadi sasaran penerjunan dalam rangka latihan terjun taktis (juntis) PPRC TNI tahun 2015 seluruhnya di Papua. Mari kita songsong kegiatan ini dengan berfikir positif. Masyarakat silakan datang menonton karena memang hal seperti ini sangat jarang dilakukan di Papua," kata Andi.
Selain operasi penerjunan prajurit Kostrad, kegiatan akan dilanjutkan dengan bakti sosial TNI berupa pembuatan jamban, perbaikan dan pengecetan rumah-rumah ibadah, pemberian bantuan sembako serta pengobatan massal.
Kegiatan bakti sosial itu akan dipusatkan di Distrik Kwamki Narama dan akan dihadiri Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Hinsa Siburian.
Andi mengatakan beberapa waktu lalu TNI telah membangun 36 jamban keluarga di daerah Kwamki Narama dan pada kegiatan bakti sosial nanti akan dibangun lagi lima jamban keluarga. Program pembuatan jamban keluarga tersebut merupakan bagian dari program 1 juta jamban keluarga di seluruh Indonesia yang dimotori TNI.
"Kita di Mimika termasuk paling rendah. Ini membutuhkan partisipasi dari semua pihak terutama Pemda. Karena apapun yang kita kerjakan ini untuk masyarakat," jelasnya.