Rabu 18 Nov 2015 11:00 WIB

Marwan Dorong Malinau Jadi Percontohan Pembangunan Daerah Perbatasan

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID,MALINAU -- Mengunjungi Desa Setulang, Kecamatan Malinau Selatan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar  mendapatkan gelar kehormatan adat dengan sapaan nama kehormatan 'Ngang' yang berarti Burung Terbang.

Pemberian gelar 'Ngang' kepada Marwan, karena masyarakat Dayak Kenyah menganggap Menteri Desa memiliki kekuatan untuk menjelajahi pelosok perbatasan dan peduli terhadap masyarakat desa

"Saya mengucapkan banyak terima kasih, karena hari ini saya sudah menjadi bagian dari desa setempat. Saya berterima kasih telah diberikan panggilan adat yang artinya burung terbang, semoga saya bisa terbang ke perbatasan Kalimanta Utara," ujar Marwan usai menerima penghargaan adat di rumah adat Desa Setulang, Kabupaten Malinau.

Marwan berjanji akan terus konsisten membangun Indonesia dari pinggiran sebagaimana Nawa Cita Presiden Jokowi ketiga. "Kita mulai bangun Indonesia dari pinggiran, pinggiran kita akan mulai Malinau. Insyaallah kedepan perbatasan-perbatasan akan mengalami perkembangan yang luar biasa," ujar Marwan yang disambut oleh ratusan masyarakat Desa Setulang.

Menurut Marwan, Desa Setulang sebagai desa wisata sudah layak untuk di promosikan untuk menunjang pariwisata kita secara nasional. Marwan juga meminta kepada Bupati untuk lebih menggiatkan promosi pariwisata yang ada di Malinau."Tolong pak bupati, desa wisata ini dipromosikan dikenalkan melalui Youtube agar dikenal dunia," paparnya.

Marwan juga memuji Bupati Malinau yang mampu memberdayakan desa-desa dengan Gerakan Desa Membangun (Gerdema). "Walaupun saya baru pertama kali ke sini, kondisi desa di Malinau sudah baik, apalagi bupatinya juga punya konsep yang baik. Berharap kedepan, bisa lebih lagi," imbuhnya.

Marwan juga menjelaskan program khusus pemerintah mengenai daerah-daerah yang ada di perbatasan. "Salah satunya nanti akan kita gunakan transmigrasi lokal, dan kita berdayakan desa-desa yang berada di perbatasan," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement