REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pangeran Arab Saudi, Khaled Al-Faisal mengunjungi kawasan yang terkena bencana banjir untuk menindaklanjuti langkah apa yang akan diambil. Dari ruang operasi pusat, Pangeran Faisal mengawasi lapangan dan perencanaan lalu lintas untuk mengurangi kemacetan di jalan.
Kota Jeddah mengerahkan 1.600 pekerja pembersih dengan 512 peralatan untuk membantu menghilangkan air selama 48 jam ke depan dari semua jalanan di Jeddah. Gubernur Jeddah, Pangeran Mishal Bin Majed telah memerintahkan petugas untuk membuka jalan utama dan menyedot air dari tempat-tempat umum.
Pembukaan jalan utama memungkinkan para tim petugas untuk memperbaiki listrik dan menderek kendaraan yang terjebak banjir. Dia juga memerintahkan pembentukan sebuah komite yang mencakup perwakilan dari Kementerian Keuangan dan Pertahanan Sipil untuk menyediakan akomodasi bagi mereka yang rumahnya terkena banjir.
Kerjasama juga diperlukan dengan Kementerian Pertahanan untuk memberikan kendaraan besar yang berguna dalam proses evakuasi para korban banjir.
Banjir yang terjadi sejak Selasa (17/11), telah menyebabkan lalu lintas Arab Saudi lumpuh. Papan reklame raksasa pun roboh di jalan utama sehingga mempengaruhi pergerakan lalu lintas. Beberapa lingkungan di Heddah mengalami banjir besar dan jalanan diblokir, termasuk kabupaten Salamah, Jalan Palestina, Pangeran Majed Road, dan distrik Rawdah.
Direktur Departemen Lalu Lintas di Makkah, Talaat Mansouri mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rencana untuk mengatasi situasi setelah hujan lebat. “Sebanyak 220 tim patroli lalu lintas bersama dengan 16 petugas telah dikerahkan ke berbagai bagian kota suci,” katanya seperti dikutip dari Saudi Gazette, Rabu (18/11). Sekolah-sekolah negeri di Jeddah pun hari ini tutup.