REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Hujan lebat dan banjir bandang yang menimpa Arab Saudi telah merenggut sejumlah nyawa. Cuaca buruk masih akan terjadi dan bertambah dalam beberapa hari ke depan.
Dilansir dari Kuwait Times, Rabu (18/11), Departemen Cuaca Arab Saudi memperkirakan hujan lebat masih akan terjadi sampai beberapa hari ke depan. Bahkan, hujan dengan intensitas lebih tinggi diprediksi terjadi di Provinsi Tabuk, yang beberapa hari belakangan sudah dilanda banjir. Musibah banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Arab Saudi kemungkinan masih akan terjadi.
"Beberapa jam berikutnya akan terjadi hujan yang lebih merata di Jeddah dan daerah utara (Tabuk)," kata juru bicara Departemen Cuaca Arab Saudi, Hussein Al Qahtani.
Ia menjelaskan setelah angin dingin, hujan lebat dengan intensitas sedang pada Rabu akan bergerak dari timur ke Riyadh dan daerah lain.
Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah juga sempat mengalami gangguan dan menunda delapan penerbangan domestik serta satu penerbangan internasional yang dialihkan ke Madinah.
Meski begitu, pihak bandara menegaskan kondisi lalu lintas udara sudah berjalan normal. "Lalu lintas udara sekarang kembali normal," ujar otoritas bandara.
Al Qahtani menambahkan banjir parah memang pernah terjadi di Arab Saudi, yang menewaskan banyak korban jiwa pada 2009 dan kembali terjadi dua tahun kemudian.
Pusat Nasional Meteorologi dan Seismologi di Uni Emirat Arab memperkirakan hujan masih akan terjadi hingga Jumat (20/11).