Rabu 18 Nov 2015 18:33 WIB
Serangan Teror Paris

Peluru Teroris di Paris tidak Mengenal Agama Korban

Rep: C25/ Red: Ilham
Serangan tembakan dan bom di Paris, Prancis, Jumat malam (13/11), melukai ratusan orang dan menelan korban lebih dari 100 orang.
Foto: Reuters
Serangan tembakan dan bom di Paris, Prancis, Jumat malam (13/11), melukai ratusan orang dan menelan korban lebih dari 100 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Houda Saadi (35), seorang pramusaji Muslim keturunan Tunisia, dan sang adik, Halim (10), turut menjadi korban dalam serangan teror di Paris, Jum'at (13/11) lalu. Ironis, hujan peluru menghantam ketika mereka bersama 10 teman lain merayakan ulang tahun Houda di La Belle Equipe.

"Kami warga biasa yang mencintai keluarga kami. Orang tua saya dalam kondisi sangat kesulitan. Kami delapan bersaudara, sekarang berkurang menjadi enam orang," kata Abdallah Saadi, saudara laki-laki dari Halima dan Houda, seperti dilansir The Guardian, Rabu (18/11).

Houda dan Halima menjadi bagian dari 19 orang yang tewas, akibat ulah dua teroris yang membanjiri La Belle Equipe dengan hujan peluru.

Saudara mereka yang lain, Khaled mengatakan, ia tengah bekerja di restoran Rue de Charonne malam itu, dan menemukan tubuh tak bernyawa Halima di tengah penyerangan setelah pelaku melarikan diri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement