Rabu 18 Nov 2015 18:53 WIB

Kuba Salahkan AS Atas Krisis Migran Amerika

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu sudut kota di Nikaragua.
Foto: globtroter
Salah satu sudut kota di Nikaragua.

REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Kuba menyalahkan Amerika Serikat atas krisis migran yang terjadi di perbatasan Amerika, Selasa (17/11). Pemerintah komunis Kuba mengatakan hukum imigrasi Amerika pada era Perang Dingin membuat lebih dari 1.000 migran asal Kuba terjebak di perbatasan Amerika Tengah.

Mereka tadinya hendak menuju AS melalui jalur utara dari Panama menuju Costa Rica kemudian Nikaragua. Mereka diizinkan masuk tanpa visa. Namun pada Ahad, perbatasan Costa Rica dengan Nikaragua ditutup.

"Kementerian Luar Negeri ingin menekankan bahwa mereka adalah korban dari politisasi pemerintah AS dalam isu imigrasi," kata sebuah pernyataan yang dibacakan pada siaran berita nasional. Ini adalah laporan pertama tentang krisis migran di Amerika Tengah di media Kuba.

Namun, media pemerintah itu tidak menyebut keputusan Nikaragua untuk menghalangi mereka di perbatasan. Nikaragua adalah sekutu dekat Kuba. Pemerintah mengaku telah menghubungi pemerintah Amerika Tengah untuk mencari solusi.

Pasalnya, para migran juga merupakan mangsa bagi penyelundup, pelaku perdagangan manusia hingga kelompok kriminal. Sekitar 1.200 warga Kuba terjebak di Panama ketika mencoba melintas menuju Costa Rica.

Namun, Costa Rica tiba-tiba mengetatkan kebijakan imigrasinya meski mereka akhirnya mengizinkan warga Kuba melintas pada Sabtu. Pada Ahad, mereka terhenti di perbatasan Nikaragua. Nikaragua menuduh Costa Rica memicu krisis kemanusiaan dengan mengizinkan 1.000 warga Kuba melintas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement