Rabu 18 Nov 2015 19:21 WIB

Jaksa Sindir Majelis Hakim Terlalu Istimewakan OC Kaligis

Terdakwa kasus suap kepada Panitera dan Hakim PTUN Medan Otto Cornelis Kaligis (kanan)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Terdakwa kasus suap kepada Panitera dan Hakim PTUN Medan Otto Cornelis Kaligis (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menyindir sikap majelis hakim yang menangani perkara dugaan tindak pidana pemberian suap kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan dengan terdakwa OC Kaligis.

Ia menilai majelis hakim mengistimewakan OC Kaligis karena lebih banyak mendengar keluhan terdakwa, termasuk mendengarkan permintaan terdakwa, protes terdakwa, dan ketidakterimaan perlakuan terhadap terdakwa baik secara pribadi maupun secara kelembagaan terhadap KPK.

"Namun karena kerendahan hati majelis hukum yang memimpin persidangan ini maka dengan penuh kesabaran ketua majelis lebih banyak mendengar keluhan terdakwa", kata ketua JPU KPK Yudi Kristiana saat membacakan tuntutan pidana kepada OC Kaligis di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (18/11).

(Baca juga: Jaksa: OC Kaligis tak Jujur dan Berbelit-belit)

Majelis hakim yang menangani perkara ini dipimpin oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Sumpeno dengan anggota majelis hakim Tito Suhud, Arifin, Alexander Marwata yang juga calon pimpinan KPK serta Ugo.

Hakim memang kerap memberikan waktu kepada OC Kaligis dan tim kuasa hukumnya untuk menyampaikan pendapat saat sidang meski bukan waktunya. Termasuk dalam sidang pembacaan tuntutan, lebih dari tiga kali Kaligis dan pengacarannya menyela pembacaan tuntutan tersebut.

Bahkan ratusan pendukung Kaligis yang sebagian besar adalah anak buah atau bekas anak buahnya sempat memberikan tepuk tangan saat Kaligis mengomentari tuntutan pidana tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement