Rabu 18 Nov 2015 20:12 WIB

Islamofobia di Inggris Semakin Mengakar

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Muslim Inggris
Foto: AP
Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tak ada yang melestarikan Islamofobia kecuali pembiaran, apalagi jika dilakukan pihak yang dianggap paling berkuasa atau berwenang. Islamic Human Right Commission (IHRC), sebuah lembaga independen mengatakan kebijakan pemerintah di Inggris telah memicu memburuknya lingkungan bagi Muslim.

IHRC melakukan penelitian terkait pengalaman Muslim Inggris dari hari ke hari. Hasilnya, mereka menemukan peningkatan tajam pada pelecehan secara verbal dan fisik terhadap Muslim di Inggris sejak 2010.

Dua pertiga dari 1.800 partisipan mengatakan mereka menjadi subjek pelecehan secara verbal. Jumlah ini meningkat dari 40 persen pada 2010. Sementara 82 persen mengatakan mereka menyaksikan Islamofobia pada orang lain.

Jumlah kasus kekerasan fisik juga meningkat dari 14 persen pada 2010 menjadi 18 persen pada tahun ini. "Muslim di Inggris merasa jadi target media dan institusi politik," kata laporan tersebut. Kedua pihak itu telah berkontribusi pada memburuknya situasi kebencian terhadap Muslim.

Kelompok anti-Muslim di Inggris semaskin banyak hingga sebagian besar penganut agama Islam merasa dibenci. Salah satu contoh diskriminasi terjadi pada turis asal Kuwait yang ditahan dan diinterogasi di bawah hukum terorisme hanya karena 'selfie' di luar pusat perbelanjaan.

Seorang perempuan yang bekerja untuk anak autisme juga diminta tidak menggunakan hijab ketika bekerja. Orang tua anak asuhnya mengaku merasa tidak nyaman meninggalkan anak mereka dengan dia.

sumber : Aljazirah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement