Kamis 19 Nov 2015 06:34 WIB
Serangan Teror Paris

Ratu Yordania Minta Huruf I dari ISIS Dihilangkan

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Ratu Rania.
Foto: Reuters/ca
Ratu Rania.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Teror dan kekerasan yang dilakukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah merusak dan mencoreng agama Islam di dunia. Perilaku ISIS yang brutal dan cenderung kejam ini membuat Ratu Rania yang juga istri Raja Abdullah II Yordania mengusulkan kepada media internasional agar menghilangkan huruf 'I' dari kata Islam yang dicatut ISIS.

Dalam wawancaranya dengan Pemimpin Redaksi Huffington Post, Ratu Rania mengatakan media-media internasional bisa menghilangkan huruf 'I' ini. "Saya akan senang untuk menghilangkan huruf pertama 'I' dari kata ISIS, karena tidak ada pesan Islam di mereka," katanya di sela Konferensi Kerja Masa Depan The Worldpost, Rabu (17/11) malam waktu setempat.

Ratu Rania menegaskan, tidak ada hubungannya ISIS dengan keimanan Islam karena semua yang ada di sana hanya fanatisme. "Saya pikir masyarakat internasional dan media kita akan berbuat baik bila tidak fokus pada karakter keagamaan dari kelompok radikal ini. Karena mereka tidak layak mendapatkan legitimasi Islam," ujar wanita keturunan Palestina ini.

ISIS ingin disebut Islam, sebab kelompok ini ingin setiap tindakan melawan mereka seolah otomatis akan disebut perang melawan Islam. "Itulah yang persis mereka inginkan," katanya. Kelompok radikal ini ingin Barat datang melawan Islam dan muslim akan mengikuti mereka dengan rekrut sebagai perlawanan.

Karena itu, Ratu Rania mengatakan, perang melawan ISIS ini harus dipimpin oleh negara-negara Muslim dan Arab dengan bantuan masyarakat Internasional. Bagian dari perang melawan gerakan radikal ini adalah melalui internet dan media sosial, yang menyasar kaum muda muslim dan masyarakat Arab.

"Kita tidak ingin mereka membajak identitas kita," katanya. Mereka menginginkan memecah dunia ini antara agama dan budaya, dan terjadi stereotipe antara keduanya, sebagaimana Barat memiliki stereotipe buruk terhadap Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement