REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Paspor kebangsaan Suriah yang ditemukan di salah satu lokasi serangan di Paris, Prancis, menyebabkan reaksi kuat di antara pengguna internet di Suriah. Beberapa diantaranya takut akan terkena getahnya.
Tujuh orang tersangka penyerangan mematikan Paris diyakini berkebangsaan Suriah karena ditemukannya paspor tadi.
Ahmad al-Mohammad (25) tahun dari Idlib, diyakini telah meninggal setelah ia meledakkan dirinya di Stade de France. Paspor Suriah yang tercantum namanya ditemukan di lokasi kejadian.
Penyelidik masih mencoba menentukan apakah paspor tersebut asli atau tidak. Kantor kejaksaan Paris mengatakan sidik jari dari penyerang cocok dengan para pendatang yang masuk ke Eropa melalui pintu perbatasan Leros, Yunani.
Menurut laporan lain, seorang pria Serbia kini telah ditahan setelah paspor yang dibawanya juga termasuk dalam rincian paspor yang ditemukan di Paris pascaserangan berdarah. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa paspor yang ditemukan di lokasi kejadian adalah palsu.
"Tuhan, tolong bantu para pengungsi Suriah di Perancis dan juga di tempat lain," ujar salah satu pengguna Twitter seperti dikutip dari BBC News, Kamis (19/11).
"Mereka telah mengalami masa sulit dan akan memiliki waktu lebih berat lagi sekarang," ujar lainnya. Cuitan dengan tanda pagar tagar #PrayforSuriah telah diposting sebanyak hampir 750 ribu sejak Ahad. Kebanyakan dari mereka mengutuk serangan udara Prancis yang dilancarkan ke Raqqa, Suriah.
Suriah pengguna Facebook mempertanyakan keaslian paspor. "Saya tidak mengerti, bagaimana bisa ia meledakkan dirinya, tapi paspornya selamat?" ujar salah satu pengguna Facebook. "Suriah seolah hantu, mereka disalahkan untuk apa pun yang terjadi di dunia," tulis pengguna lainnya.
(Baca juga: Pascatragedi Paris, Wisatawan Harus Lakukan Ini di Situasi Berbahaya)