REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Band rock Eagles of Death Metal membatalkan seluruh turnya di Eropa. Pembatalan ini dilakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Band tersebut sedang mengadakan konser di aula Bataclan saat para ekstremis melancarkan serangan di Paris, Prancis, pekan lalu. Pembantaian puluhan penggemar yang sedang menikmati aksi band dengan senjata otomatis itu membuat mereka trauma.
"Kami masih berusaha berdamai dengan apa yang terjadi," tulis akun official Facebook Eagles of Death Metal seperti dikutip dari NBCNews.com, Kamis (19/11).
Kejadian tersebut adalah peristiwa mengerikan bagi mereka. Serangan di Bataclan adalah serangan paling berdarah dari beberapa kejadian serupa yang berlangsung serentak di Paris.
Duka mendalam juga disampaikan band tersebut, terutama untuk penjual suvenir, Nick Alexander (36) yang ikut terbunuh. Meski masih dirundung kesedihan, namun mereka bangga untuk berdiri bersama-sama dengan keluarga baru yang disatukan oleh tujuan bersama, cinta, dan kasih sayang. (Baca: Kronologi Penyergapan Otak Teroris di Paris)
Eagles of Death Metal dibentuk pada tahun 1998 di Palm Desert, California. Josh Homme, salah satu pendiri dari band dan pemimpin Queens of The Stone Age tidak ikut tampil di Paris dengan Eagles of Death Metal. Dia mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang di Prancis dan Amerika Serikat yang bekerja sama menyelesaikan kasus ini.