Kamis 19 Nov 2015 10:00 WIB

Wagub Jatim: Kejahatan Seksual pada Anak Perkara Serius

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
pedofilia - ilustrasi
Foto: blogspot.com
pedofilia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG — Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan akan melawan habis-habisan kejahatan seksual terhadap anak. Rencana itu digulirkan merespons semakin maraknya kasus-kasus kejahatan seksual terhadap anak di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir.

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berpendapat, kejahatan seksual terhadap anak merupakan perkara serius. Untuk itu, Saifullah menegaskan, Pemprov Jawa Timur akan serius mengentaskan persoalan tersebut.

“Saya nyatakan lawan kejahatan seksual terhadap anak, dan mari kita berikan perhatian, penjagaan, dan edukasi ekstra terhadap anak-anak kita agar terhindar dari kejahatan seksual yang bisa mengancam masa depan mereka,” ujar Saifullah saat menggelar sosialisasi Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak (GN-AKSA) di Alun-Alun Kabupaten Lumajang, Rabu (18/11) malam.

Mengutip data Pusat Pelayanan Terpadu (PPT), menurut Saifullah, pada 2014, terdapat 349 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dlaporkan. 152 kasus di antaranya adalah kekerasan terhadap anak. Sedangkan pada 2015, hingga September, terdapat 235 kasus kekerasan terhadap anak, di mana 112 kasus adalah kekerasan terhadap anak.

Pada kesempatan yang sama, psikolog anak, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto menyatakan perlunya pemerintah mendorong kabupaten dan kota di seluruh Indonesia untuk membentuk satuan tugas (satgas) perlindungan anak. Satgas tersebut, kata dia, dibuat mulai tingkat rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT).

“Di RT dan RW biasanya ada seksi-seksinya, seperti seksi acara, kebersihan, dan keamanan. Sebaiknya, ditambah seksi perlindingan anak untuk menyelesaikan problem yang berkaitan dengan anak. Pasalnya, anak-anak sangat rentan mengalami kekerasan, baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Padahal kita wajib mengajarkan kepada anak-anak dengan penuh cinta” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement