REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United, Louis van Gaal, bereaksi terhadap kritik yang disampaikan Paul Scholes. Ia menilai mantan pemain MU itu tak memahami persoalan sesungguhnya yang kini terjadi di Old Trafford.
Van Gaal yang kini memasuki tahun kedua bersama MU ternyata lebih memilih untuk tidak menyerang balik Scholes. Pelatih asal Belanda ini hanya menegaskan ada yang tak dilihat Scholes dari filosofi yang selalu van Gaal dengungkan.
“Saya di Ajax Amsterdam pada era 1990-an dan kami bermain dengan menyerang. Saat itu kami memenangkan segalanya dengan gaya tersebut,” ujar Van Gaal dikutip dari Express, Kamis (19/11).
Van Gaal melanjutkan, saat itu Ajax sedang dalam posisi terjepit karena dari sisi keuangan, ancaman bangkrut ada di depan mata. Namun dengan kejelian, van Gaal membeli sejumlah pemain murah berbakat seperti Jari Litmanen dan Findi George yang memiliki harga tak lebih dari 10 ribu Pounds. (Baca: Terlihat Berjalan Pincang, Martial Baik-Baik Saja)
“Lalu kami mendatangkan seseorang bernama Marc Overmars (kini jadi legenda sepak bola Belanda). Itulah filosofi kami saat itu, bermain menyerang dengan pemain-pemain muda,” ujar Van Gaal.
Van Gaal seolah ingin menegaskan kepada Scholes bahwa filosofi yang van Gaal anut ini memang terkait dengan persoalan agresifitas dalam menyerang. Jadi untuk urusan gol, kata dia, hal itu akan datang dengan sendirinya.
“Tapi saya tak mau berbicara terlalu banyak, Scholes bisa mengetahui itu, saya tak mau memancing kemarahannya,” kata Van Gaal.
Sebelumnya, Scholes menyebut filosofi van Gaal tidak dibutuhkan oleh MU. Menurut pemain yang lebih dari 20 tahun memperkuat MU ini, sekarang yang dibutuhkan MU adalah gol. Kritik Scholes itu merujuk pada hasil lima laga yang diikuti seluruhnya oleh MU. Dari lima laga terakir tersebut, MU hanya mampu mencetak tiga gol.
Ikuti informasi terbaru dari sepak bola Inggris dengan klik di sini