REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Kelompok militan ISIS diprediksi akan bisa mempersanjatai diri dengan senjata biologi dan kimia dalam serangan teror di Eropa pada masa depan. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls.
Ia memperingatkan Prancis akan adanya ancaman serius terkait serangan bersenjata dan pemboman di Paris, Jumat lalu, yang menewaskan 129 orang.
"Kita tidak harus mengesampingkan apa pun. Saya mengatakan itu dengan semua tindakan pencegahan yang diperlukan, tapi kita tahu dan ingat bahwa ada juga risko kimia atau senjata bakteriologi," katanya dilansir dari the Independent, Kamis (19/11). (Baca: Ratu Yordania Minta Huruf I pada ISIS Dihilangkan)
Ia mengatakan, parlemen Prancis akan memperpanjang status darurat negara selama tiga bulan ke depan. Hal ini akan diajukan ke majelis tinggi pada Jumat (20/11). (Baca: ISIS Eksekusi Warga Cina dan Norwegia)