REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemain tim nasional Prancis, Lassana Diarra, tengah merasakan duka yang mendalam terkait serangan teror yang terjadi di Paris, Prancis, Jumat (13/11) silam.
Sepupu dari pemain Marseille itu termasuk dalam 129 korban jiwa dari serangan teror yang terjadi di sejumlah lokasi di Paris. Ia bernama Asta Diakite. Namun kondisi ini lantas tidak mengurangi profesionalisme Diarra sebagai pesepakbola, terlebih saat diberi pilihan untuk membela Prancis di laga internasional.
Beberapa hari setelah sepupunya meninggal, Diarra tetap memutuskan untuk memperkuat Prancis, tepatnya saat Prancis menghadapi Inggris di Stadion Wembley dalam laga uji coba, Rabu (18/11) waktu setempat.
Appresiasi pun datang dari para penonton. Begitu Diarra masuk ke lapangan pada menit ke-57 untuk menggantikan Johan Cabaye, mantan pemain Real Madrid itu mendapat kehormatan berupa standing ovation dari para penonton yang memenuhi Stadion Wembley.
Sebelumnya, Diarra memang sempat mengeluarkan komentar mengenai serangan teror Paris yang telah merenggut nyawa sepupu perempuannya.
''Dalam nuansa teror seperti ini, sangat penting buat kita untuk menunjukan diri sebagai reprensentasi negara dan keragaman yang ada di dalamnya. Kami harus tetap bersatu melawan teror, yang tidak memiliki warna kulit dan tidak memiliki agama,'' ujar Diarra, yang juga seorang muslim tersebut.
Apresiasi atas profesionalisme Diarra dipuji juga oleh pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps. Menurutnya, apa yang ditunjukan Diarra adalah bentuk solidaritas dan menjaga profesionalismenya. Bahkan, Diarra bersikeras untuk tetap disertakan di timnas Prancis dalam laga ujicoba melawan Inggris.
''Lass sebenarnya benar-benar terguncang. Dia kehilangan salah satu orang yang sangat dekat dengan dia. Dia bertekad untuk tetap berada di skuat. Dia memegang teguh semangat solidaritas, kehadiran dia sudah cukup membuktikan,'' kata Deschamps seperti dikutip Dailymail.
Ikuti informasi terbaru dari Serangan Teror Paris dengan klik di sini