Kamis 19 Nov 2015 19:10 WIB

Konflik Freeport Muncul Akibat Pecah Kongsi di Petral

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers usai melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wapres terkait perpanjangan kontrak PT Freeport ke MKD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Menteri ESDM Sudirman Said memberikan keterangan pers usai melaporkan anggota DPR yang mencatut nama Presiden dan Wapres terkait perpanjangan kontrak PT Freeport ke MKD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (16/11). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisruh catut-mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia (PTFI) dinilai anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon akibat pecah kongsi antara Ari Soemarno yang merupakan mantan Direktur Petral pada 2003 dengan pengusaha Riza Chalid yang merupakan pemilik perusahan Global Energy.

Bahkan, menurut Effendi, karena Ari Soemarno dianggap berseberangan dengan Riza, ia kemudian dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero). Riza Chalid disebut-sebut sebagai penentu posisi jabatan Direktur Pertamina.

''Ini kan akibat pecah kongsi (di Petral) yang akhirnya momen itu terbuka ketika adanya pertemuan antara CEO dari Freeport dengan pimpinan DPR,'' kata Effendi, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/11).

Riza dianggap mencoba menggangu koneksi yang dibangun oleh Menteri ESDM Sudirman Sahid, yang merupakan rekanan Menteri BUMN Rini Soemarno. Ari Soemarno merupakan kakak kandung dari Rini Soemarno.

Menurutnya, ketika misi mereka (Sudirman, Rini dan Ari) memuluskan perpanjangan kontrak karya atau izin usaha pertambangan khusus hampir rampung, kemudian terganjal dengan konsep tidak ada negosiasi sebelum 2019 jika merujuk pada UU Minerba.

Namun, Effendi menjelaskan yang bermasalah justru bukan Sudirman Said, tapi Ari Soemarno, mantan Presiden Direktur Petral dan Rini Soemarno, di mana mereka merupakan episentrum kekuasaan, dan dilakoni oleh Sudirman Said. ''Ini (mereka) satu kubu, bahkan adalagi God Father-nya yang levelnya lebih tinggi lagi,'' ungkapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement