REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Zakat Forum (WZF) akan meluncurkan Standard Internasional Manajemen Zakat (ISZM) dalam konferensi internasional tentang fikih zakat di Malaysia, Rabu-Jum’at (25-27/11). Ini akan menjadi alat dan panduan dalam menilai kualitas lembaga manajemen zakat di tingkat dunia.
“Kita ingin membuat semacam ISO (International Organization for Standardization) zakat untuk mengukur bagaimana lembaga-lembaga zakat dinilai oleh lembaga yang memiliki otoritas,” ujar Sekretaris Jendral (Sekjen) WZF, Ahmad Juwaini, dalam konferensi pers, Kamis (19/11) di Cikini, Jakarta.
Menurut Ahmad, WZF yang didirikan Oktober 2010 lalu, mempunyai peluang menjadi lembaga otoritas untuk menilai kinerja lembaga zakat secara internasional. Tiap lembaga yang memenuhi ketentuan ISZM akan mendapat sertifikat seperti halnya Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO).
Untuk memenuhi tuntutan ini, WZF juga akan membentuk tim audit manajemen yang miliki kualifikasi dan kapasitas mumpuni dalam manajemen zakat. Ada tujuh komponen yang akan menjadi standard penilaian dalam ISZM nantinya. Komponen tersebut yaitu pemenuhan syariah, kepemimpinan, penghimpunan (fundraising), keuangan, pendistribusian, sistem manajemen, dan orientasi amil (SDM).
Ahmad menceritakan, saat ini rancangan ISZM sudah memasuki tahap uji publik oleh para pakar dan praktisi zakat dari berbagai negara. Sebelum diluncurkan pekan depan, kata Ahmad, tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan berbagai perbaikan dalam rancangan tersebut.