REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim hujan untuk sebagian orang mungkin bisa dianggap menjadi masalah. Terutama bila dikatikan dengan banjir. Namun, tidak halnya dengan penjaja jas hujan. Kedatangan musim ini justru membuat penghasilan mereka meningkat.
Hal itu di antarnaya dirasakan sejumlah penjual jas hujan di sepanjang Jalan Matraman, Jakarta Timur. Semenjak hujan datang teratur sepekan ini, konsumen di wilayah tersebut lebih ramai dari musim kemarau kemarin.
"Keuntungan jas hujan sudah mulai terlihat, sejak musim hujan tiba," ujar Penjual Jas Hujan, Ade Mulyo, Kamis (19/11).
Menurut Ade, sebelumnya pada musim kemarau penghasilan per harinya hanya Rp 40 ribu- Rp 60 ribu. Pemberlinya pun hanya sekitar 3 - 4 orang pembeli. Namun kini, keuntungan per hari meningkat setidaknya antara Rp 80 - Rp 100 ribu.
Keuntungan bersih dari sepotong jas hujan yang dijualnya Rp 80 - Rp 100 ribu, sekitar Rp 12 ribu. Barang-barang yang dijualnya sendiri, berasal dari Pasar Pagi, Jakarta Pusat.
Ade menerangkan saat musim kemarau, para pembelinya kadang mempergunakan untuk keperluan perusahaan atau sekedar hadiah. Namun saat musim hujan seperti ini, barang dagangannya sangat dibutuhkan oleh semua orang. Terutama untuk mereka yang beraktifitas menggunakan kendaraan roda dua.
Ia memperkirakan dagangannya bakal terus laris hingga musim hujan berakhir. Musim hujan sendiri diperkirakan berakhir sampai April 2016.