Jumat 20 Nov 2015 02:30 WIB

Menkominfo Harap Jurnalis TV Ciptakan Pemberitaan Lebih Baik

Rudiantara
Foto: Repubika/Wihdan
Rudiantara

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan para jurnalis televisi di Indonesia dapat menciptakan pemberitaan yang lebih baik.

Karena itu, Menkominfo, saat membuka Konferensi Jurnalis Televisi Asia Pasifik di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, berharap Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) sebagai organisasi para jurnalis televisi nasional dapat menjadi wadah untuk menciptakan wartawan profesional.

Menurutnya, dengan adanya organisasi itu, maka jurnalis televisi akan menjadi semakin profesional sehingga pemberitaan yang dihasilkan juga semakin baik.

Apalagi media massa termasuk televisi berperan penting dalam menciptakan pemberitaan yang damai, kata Menkominfo pula.

Konferensi para jurnalis televisi Asia Pasifik di Palembang ini mengambil tema Jurnalis Positif untuk Dunia. "Diharapkan dengan adanya IJTI dan para jurnalis televisi yang profesional, maka dunia pemberitaan akan semakin sehat," kata Rudiantara lagi.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dalam hal pemberitaan di televisi dan media siaran di Indonesia, juga sudah ada pengawasannya melalui Komisi Penyiaran, sehingga ada kontrol yang baik atas karya jurnalistik televisi dan penyiaran.

Menkominfo itu juga menegaskan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan revisi Undang Undang Penyiaran, dan IJTI bisa mengusulkan materi revisi itu supaya pemberitaan semakin baik.

Usulan dapat disampaikan melalui DPR, Kemenkominfo, dan lembaga lainnya supaya dunia penyiaran semakin bermutu, kata dia pula.

Ketua Dewan Pers Prof Bagir Manan yang hadir pula dalam konferensi ini menegaskan pula bahwa dunia mengharapkan pemberitaan yang semakin damai. Namun menurut Bagir, kesemuanya itu perlu usaha dan kerja keras bersama termasuk melalui pemberitaan telivisi.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyambut baik adanya pertemuan jurnalis televisi di daerah ini, karena dapat menginformasikan pembangunan di daerahnya. Apalagi pertemuan itu dinilai cukup positif karena bertujuan untuk menciptakan jurnalis damai bagi dunia, katanya lagi.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement