REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengharapkan para jurnalis televisi di Indonesia dapat menciptakan pemberitaan yang lebih baik.
Karena itu, Menkominfo, saat membuka Konferensi Jurnalis Televisi Asia Pasifik di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis, berharap Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) sebagai organisasi para jurnalis televisi nasional dapat menjadi wadah untuk menciptakan wartawan profesional.
Menurutnya, dengan adanya organisasi itu, maka jurnalis televisi akan menjadi semakin profesional sehingga pemberitaan yang dihasilkan juga semakin baik.
Apalagi media massa termasuk televisi berperan penting dalam menciptakan pemberitaan yang damai, kata Menkominfo pula.
Konferensi para jurnalis televisi Asia Pasifik di Palembang ini mengambil tema Jurnalis Positif untuk Dunia. "Diharapkan dengan adanya IJTI dan para jurnalis televisi yang profesional, maka dunia pemberitaan akan semakin sehat," kata Rudiantara lagi.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa dalam hal pemberitaan di televisi dan media siaran di Indonesia, juga sudah ada pengawasannya melalui Komisi Penyiaran, sehingga ada kontrol yang baik atas karya jurnalistik televisi dan penyiaran.
Menkominfo itu juga menegaskan, dalam waktu dekat ini akan dilakukan revisi Undang Undang Penyiaran, dan IJTI bisa mengusulkan materi revisi itu supaya pemberitaan semakin baik.
Usulan dapat disampaikan melalui DPR, Kemenkominfo, dan lembaga lainnya supaya dunia penyiaran semakin bermutu, kata dia pula.
Ketua Dewan Pers Prof Bagir Manan yang hadir pula dalam konferensi ini menegaskan pula bahwa dunia mengharapkan pemberitaan yang semakin damai. Namun menurut Bagir, kesemuanya itu perlu usaha dan kerja keras bersama termasuk melalui pemberitaan telivisi.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin menyambut baik adanya pertemuan jurnalis televisi di daerah ini, karena dapat menginformasikan pembangunan di daerahnya. Apalagi pertemuan itu dinilai cukup positif karena bertujuan untuk menciptakan jurnalis damai bagi dunia, katanya lagi.