REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memberikan apresiasi kepada seluruh lembaga kursus dan pelatihan yang ada di Indonesia.
Penyebabnya, karena mereka ikut berpartisipasi menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berkualitas.
"Dengan masuknya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), kami atas nama pemerinta memberikan apresiasi kepada masyarakat yang ikut membantu menyiapkan generas baru dalam menghadapi masa itu," ujar Menteri Anies dalam Seminar dan Pameran Nasional Kursus dan Pelatihan 2015 bertemakan "Gerakan Indonesia Kompetensi Strategi Menghadapi Persaingan MEA" di Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/11).
Dengan masuknya era terintegrasi, Anies berpendapat, sudah tidak ada batasan wilayah maupun pengaruh lagi. Semua bisa masuk dengan mudah dan wilayah interaksi pun semakin sempit. Karena itu, interaksi Indonesia dengan negara lain tidak bisa dihindari. Konsekuensinya, Indonesia harus siap masuknya barang maupun tenaga kerja dari negara lain.
Dengan adanya situasi itu, Anies mengatakan, Indonesia pun dituntut lebih teliti dan mengamati. Indonesia harus mampu mengkaji langkah-langkah dengan baik dalam menghadapinya.
Dengan adanya kondisi ini, Anies menilai lembaga kursus dan pelatihan dianggap sebagai salah satu solusi. Sebuah solusi dan antisipasi menghadapi era masyarakat terintegrasi nanti. Menurut dia, Indonesia memang harus cepat mengantisipasi perubahan tatanan baru dengan baik.
Untuk menghadapi masa ini, Anies mengaku seluruh negara akan menghadapi kesulitan. Namun ia meyakini Indonesia bisa mengembangkan potensi negara dalam menghadapi masyarakat terintegrasi ke depannya dengan baik. Ini karena masyarakat Indonesia memiliki jiwa wirausaha yang tinggi.
Jiwa wirausaha masyarakat Indonesia memang sudah ada dan sangat tinggi. Menurut Anies, hanya kesadaran meningkatkan kompetensi saja yang perlu digerakkan secara masif di masyarakat. "Indonesia punya potensi luar biasa dan tinggal dibuka perspektifnya saja," kata Anies.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengungkapkan, saat ini bukan ijazah saja yang dibutuhkan untuk bersaing dalam dunia kerja terutama tingkat global. Namun aspek kinerja dan kompetensi juga sangat dibutuhkan. Karena itu, dua hal terakhir ini tidak hanya menjadi tugas pendidikan formal dalam menumbuhkannya. Pendidikan formal juga perlu dukungan lembaga kursus dalam mengembangkan kinerja maupun kompetensinya.