REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengerahkan tentara di ibu kota, Jumat (20/11) menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Hal itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan keamanan ekstra di tengah laporan ancaman teroris dalam waktu dekat.
"Ada laporan dari ancaman teroris dalam waktu dekat di Malaysia. Pada titik ini, saya ingin menggarisbawahi bahwa itu belum dikonfirmasi," ujar Kepala Polisi Diraja Malaysia Khalid Abu Bakar dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters pada Kamis (19/11) malam.
Dia mengatakan, Malaysia memperketat keamanan menyusul serangan teroris di Prancis, Mesir dan Lebanon.
Obama akan bergabung dengan pemimpin 10 negara anggota Aosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk pertemuan puncak akhir pekan ini. Namun sebelumnya, pada Jumat (20/11) ia dikabarkan akan menemui Perdana Menteri Najib Razak.
Para pemimpin dari delapan negara lainnya yang erat dengan ASEAN seperti Australia, Cina, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia, Korea Selatan dan Amerika Serikat juga akan menghadiri pertemuan yang dimulai Sabtu (21/11) itu.
Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia, Zulkifeli Mohd Zin mengatakan, setidaknya sebanyak dua ribu personel militer ditempatkan di titik-titik strategis di Kuala Lumpur sementara 2.500 lainnya siaga.