REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Faalya Raffani Blegur yang diduga meninggal karena malpraktik menjadi perhatian banyak pihak termasuk pamannya, Yusuf Blegur yang mendatangi Polda Metro Jaya. Ia mengungkapkan adanya dana dari RS Awal Bros sebesar Rp 150 juta untuk damai dengan keluarga.
Yusuf mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dalam kapasitasnya sebagai saksi. "Dari rumah sakit itu ada penawaran jangan sampai masalah ini tersebar luas. Dan ada bentuk perhatian secara uang duka sebesar Rp 150 juta dari pihak Awal Bros kepada keluarga," ujarnya, Jumat (20/11).
Yusuf mengaku mewakili pihak keluarga untuk menghadiri pertemuan dengan pihak RS mengatakan pihaknya tidak mengambil uang tersebut. Keluarga hanya ingin memperoleh kejelasan terkait meninggalnya Faalya di banding menerima uang itu.
"Namun hasil pertemuan dangan keluarga yang saya wakili langsung dengan pihak RS dan suku dinas kesehatan bekasi, kami sekeluarga menolak uang itu. Kami hanya meminta penjelasan secara medis dan keterangan sebenar-benarnya, kenapa faalya menurun dan kritis samapai meninggal," jelasnya.
Ditambah lagi, kedatangannya kali ini untuk memberikan keterangan soal perawatan Faalya yang menurutnya tidak sesuai standar pelayanan sebuah rumah sakit. Ia merasa pihak RS Awal Bros terbilang lambat menangani penurunan kondisi bayi berusia 14 bulan itu.
"Seputar keberadaan di RS Awal Bros, mulai dari perawatan hingga masuk ICU sampai meninggal. Dalam saat kondisi pasien memburuk, penanganan RS sangat lamban," ujarnya.