REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polemik Pilkada Kota Manado hingga kini masih bergulir. Pasangan Jimmy-Boby akhirnya diikutkan sebagai pasangan calon (paslon) wali kota Manado untuk Pilkada pada 9 Desember nanti.

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nasrullah mengatakan, pihaknya menghormati keputusan KPUD Kota Manado yang akhirnya meloloskan pasangan tersebut. Namun, Nasrullah mengingatkan KPU Pusat akan adanya dampak dari publik, khususnya Kota Manado ke depan.

"Tadinya langkah Bawaslu sama persis dengan langkah KPU (Kota Manado). Tetapi, kalau KPU (Kota Manado) berketetapan lain, silakan. Kita masing-masing pertanggungjawaban kepada publik," ujar Nasrullah dalam jumpa pers di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jumat (20/11).

KPU Kota Manado mengeluarkan keputusan mengejutkan menjelang pelaksanaan tahapan pemilihan Pilkada Manado pada 9 Desember mendatang. Di tengah unjuk rasa para pendukung pasangan Jimmy Rimba Rogi-Boby Daud di depan kantor KPUD Kota Manado, Kamis (19/11), komisioner KPUD Kota Manado lantas memutuskan menganulir SK pembatalan pasangan tersebut yang dikeluarkan Jumat (13/11) lalu.

Langkah itu diambil KPUD Kota Manado lantaran DKPP pada Rabu (18/11) menyatakan komisioner KPU Kota Manado tidak bersalah saat meloloskan pasangan tersebut pada saat berlangsungnya tahapan pencalonan beberapa waktu lampau.

Nasrullah menegaskan, langkah Bawaslu yang menolak pengesahan pencalonan Jimmy-Boby sejalan dengan Kemenkumham. Tahanan yang berstatus bebas bersyarat, menurut Nasrullah, memang tidak bisa maju sebagai paslon kepala daerah.

"Sehingga, apa yang didasari pendapat Bawaslu sebenarnya saa dengan pendapat dari Kementerian Hukum dan HAM. Hampir sama juga dengan pendapat Mahkamah Agung."

Ikuti Whatsapp Channel Republika