Jumat 20 Nov 2015 23:37 WIB

Nakhoda Flor de la Mar Bayar Penyelam Sumatra

Rep: Stevy Maradona/ Red: Djibril Muhammad
Kapal Flor de la Mar dibangun tahun 1502 dan dinyatakan hilang dan diduga tenggelam tahun 1511.
Foto: http://www.treasurenet.com
Kapal Flor de la Mar dibangun tahun 1502 dan dinyatakan hilang dan diduga tenggelam tahun 1511.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kapal Portugis Flor de la Mar karam di perairan Indonesia 600 tahun lalu. Namun sampai kini bangkai kapal karamnya belum juga ditemukan.

Tim peneliti muda dari berbagai lintas ilmu di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) mencoba melacak jejak kapal karam yang paling dicari pemburu harta karun itu.

Pada Jumat (20/11) tim peneliti muda mempresentasikan hasil penelitian awal mereka di Seminar Nasional Arkeologi. Penelitian awal ini berfokus pada sumber sekunder berupa peta, dokumen, grafik, surat kuno.

Anggota tim peneliti muda, Yudi Bachrioktora, mengatakan muatan kargo Flor de la Mar merupakan incaran pemburu harta karun. "Kapal ini paling sering diburu karena harta (yang diangkutnya) paling berlimpah dibanding kapal lain," kata Yudi dalam paparannya, Jumat (20/11).

Sonya Puspasari Suganda, anggota tim peneliti muda lainnya, menambahkan berdasarkan dokumen kuno, isi kargo Flor de la Mar yang paling berharga adalah tandu bersepuh emas. Selain itu ada, meja dengan kaki meja yang berasal dari emas, singgasana ratu Kerajaan Malaka, empat patung singa yang berasal dari emas, perhiasan emas dan batu-batu permata, serta budak Melayu.

Empat patung singa, masih menurut dokumen pelayaran kuno, menjadi primadona harta karun. Yudi mengatakan bahkan setelah Flor de la Mar kandas di karang Desember 1511, nakhoda kapal Alfonso de Albequerque masih berupaya mencari empat patung singa tersebut. "Alfonso membayar para penyelam Sumatra untuk mencari," kata Yudi.

Keempat patung singa itu konon merupakan hadiah dari Kaisar Cina kepada Raja Malaka.

Flor de la Mar adalah salah satu kapal karam yang paling dicari-cari pemburu harta karun. Kapal milik Portugis ini hilang di perairan Selat Malaka pada Desember 1511. Kapal sedianya berlayar dari Malaka menuju Goa, India.

Sejarah Indonesia mencatat, Flor de la Mar dinakhodai oleh pelaut Portugis Alfonso de Albuquerque. Alfonso menjadi orang Portugis sekaligus Eropa pertama yang berhasil merebut kota pelabuhan strategis, Malaka.

Berhasil merebut Malaka, membuat Portugis ketika itu untuk sementara menguasai jejaring perdagangan dan pelayaran lintas timur-barat internasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement