Sabtu 21 Nov 2015 02:00 WIB
Serangan Teror Paris

Obama: Menutup Pintu Terhadap Pengungsi adalah Pengkhianatan Nilai Amerika

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
Barack Obama
Foto: EPA/Tolga Bozoglu
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota parlemen Amerika Serikat sedang sibuk berdebat mengenai risiko mengizinkan pengungsi Suriah masuk ke negaranya. Bahkan seorang Pemimpin Komunitas Suriah di Brooklyn, Arafat Ralph Succar  yakin kalau ISIS sudah masuk ke Amerika secara diam-diam.

Seperti dilansir Sputniknews, Jumat, (20/11), President Barack Obama sampai saat ini masih berkomitmen menerima 10 ribu pengungsi ke Amerika pada 2016. Namun adanya serangan teroris di Paris membuat warga Amerika takut ISIS akan masuk ke sana menyelinap bersama para pengungsi Suriah.

Presiden Obama yakin dengan tingkat keamanan di Amerika Serikat. Para pengungsi akan dicek melalui sembilan agensi federal, termasuk FBI dan Departemen Keamanan Negara sebelum diizinkan masuk ke Amerika untuk bermukim.

"Menutup pintu bagi para pengungsi Suriah di depan wajah mereka merupakan pengkhianatan terhadap nilai-nilai kita. Pengungsi merupakan korban dari aksi teror," ujar Obama.

Obama tetap memaksakan diri menerima pengungsi Suriah apa pun yang terjadi. Dia siap memveto apa pun upaya Kongres Amerika untuk menghentikan keputusannya menerima pengungsi Suriah.

Baca

Sosok Omar, Pengebom Bataclan yang Pertama Teridentifikasi

18 Tewas dalam Serangan Hotel Mali

Hancurkan ISIS, Rusia Kerahkan 69 Pesawat Tempur

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement